CINTA Indonesia

Alasan saya tertarik untuk mengikuti program seperti ini karena saya cinta Indonesia yang bhineka dengan berbagai suku, adat-istiadat, bahasa dan agama serta motif kerinduan saya untuk ikut mewujudkan Indonesia yang damai dan tenteram. Bisa dikatakan saya termasuk seorang filantrofis dan seorang pasifis. Jadi apapun suku mereka, tradisi mereka, bahasa mereka dan agama mereka, saya akan berusaha untuk mengasihi dan memperdulikan mereka. Keteraturan, keseimbangan, kelaraspaduan di bumi adalah sumber kedamaian bagi semua umat manusia. Oleh karena itu saya merindukan Indonesia yang damai dan tenteram, dimana agama-agama yang agung menjadi bunga-bunga indah yang beraneka warna menghiasi taman persada nusantara ini.

Kegiatan yang pernah saya lakukan dalam isu pluralisme agama dimulai dari kehidupan saya pribadi dengan menghargai para pemeluk agama lain mulai dari lingkungan sekitar saya sendiri. Saya memeluk agama ini dan anda memeluk agama itu dan begitulah dengan orang-orang yang lain memiliki agamanya sendiri. Saya adalah seorang mahasiswa Teknik Informatika, apa yang saya punya, apa yang saya mampu lakukan, akan saya aplikasikan dalam hidup saya sesuai disiplin ilmu yang saya pelajari, untuk menopang rasa kepedulian saya terhadap orang lain, sesama manusia saya, demi kebahagiaan mereka selama hidup mereka yang singkat dibumi ini. Betapa sangat berartinya, bila dalam masa hidup yang sangat pendek ini kita bisa menabur benih kehidupan yang kelak kita petik hasilnya di masa kekekalan. Apa yang kita lakukan di kehidupan fana masa ini pasti mempunyai konsekuensi logis di kehidupan nirkala masa mendatang.

Pluralisme agama bagi saya menyatakan bahwa setiap agama mempunyai jalan keselamatan masing-masing. Anda bebas memilih Jalan mana yang akan anda tempuh untuk menuju kepada Pencipta anda, meskipun itu berbeda. Berbeda itu indah, bayangkan jika semuanya sama, betapa akan membosankan dan terasa monoton. Saya percaya bahwa masing-masing agama-agama mengajarkan bahwa bumi diciptakan untuk didiami dan dikelola oleh manusia, ciptaan yang prima dari Sang Maha Pencipta.

Saya melihat pluralisme yang terjadi pada keadaan masyarakat di Indonesia sering kali ternodai oleh segelintir orang yang berada di garis keras menentang perdamaian antar umat ataupun agama. Terkadang saya sering berpikir mengapa orang saling bermusuhan dan bahkan berperang dengan mengatasnamakan agama. Apakah Tuhan mereka menyuruh mereka memerangi satu sama lain karena tidak seiman? Saya tidak pernah menemukan kisah Muhammad bertengkar dengan Yesus, dan tidak pernah mendengar Yesus berkelahi dengan Budha. Tiap-tiap agama mengajarkan kasih sayang dan perdamaian kepada para pemeluknya.

Sebagai orang Jombang, saya adalah pengagum Gus Dur. Hidupnya adalah contoh kerukunan agama yang majemuk. Kepedulian Gus Dur terhadap harmonisasi kehidupan umat beragama yang plural membuktikan dirinya sebagai tokoh bangsa yang filantrofis dan pasifis. Saya juga teringat akan perkataan Gus Dur yang demikian, “Pluralisme harus terus dipelihara karena hal itu adalah kunci kehidupan berbangsa dan bernegara,”. Maka dari itu, saya akan berusaha mengikuti jejak Gus Dur dalam mewujudkan pluralisme agama di masyarakat, untuk mengasihi semua umat beragama di Indonesia, dimana saya tinggal dan hidup. Saya akan mempedulikan mereka semampu saya, dan saya harus mengasihi sesama manusia yaitu orang-orang Kristen, Katolik, Islam, Hindu, Budha, Konghucu dan lainnya. 

Dialogue in Diversity - Roadshow #CINTAmalang 19-20 Januari 2013
Dialogue in Diversity - Roadshow #CINTAmalang 19-20 Januari 2013

Ez Area

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selalu gunakan bahasa yg baik dan santun dalam berkomentar. Jika ada pertanyaan lainnya silahkan kirim via email info.ezrafel@gmail.com